·
ADA APA DENGAN CINTA?
Cinta adalah tema besar sepanjang
sejarah. Cinta itu fenomenal. Cinta bisa terwujud dalam ribuan tampilan dan
rupa, sebagaimana ia juga bisa berawal dari ribuan keadaan yang mencerminkan
kehendak dan tujuannya. Namun demikian, cinta terkadang juga hadir tanpa
alasan.
·
TANDA CINTA
Cinta itu berasal dari dalam hati
yang tak kentara wujud namun memiliki wilayah yang sangat luas. Karenanya kita
hanya bisa menduga seseorang yang sedang jatuh cinta dengan melihat pengaruh
yang ditimbulkannya. Cinta bisa melahirkan gairah hidup, kemanisan, kelembutan,
kasih sayang, kedekatan hati, kebahagiaan, suka cita, kesedihan, kesengsaraan,
kehilangan, rindu, menangis, tertawa, kelezatan, dan sebagainya.
·
RAGAM CINTA
Cinta tidak selalu memberikan
manfaat bagi manusia. Ada jenis cinta palsu yang hanya memberi kenikmatan
sesaat untuk kemudian menyengsarakan. Menurut Ibnul Qoyyim (hal:19),” Saat
seseorang jatuh cinta kepada sesuatu karena didorong oleh faktor lahiriyah,
maka sebenarnya ia sedang tidak
mencintai apa yang ia cintai. Dia sebenarnya sedang jatuh cinta kepada dirinya
sendiri, atau hawa nafsunya. Dia sedang mencari keuntungan pribadi atas nama
cinta.” Cinta sejati adalah yang terpuji dan bermanfaat. Ia akan membawa bagi
orng yang memilikinya kepada hal-hal yang memberikan manfaat di dunia dan di
akherat.
Imam
Ahmad (hal:21) pernah ditanya,”Dengan apa Anda mengetahui seseorang dalam
keadaan mabuk cinta?”
Dia
menjawab,”Bila seseorang tersebut tidak dapat membedakan antara bajunya dan
baju orang lain, antara sandalnya dan sandal orang lain.”
·
KISAH
Pada suatu masa, musuh-musuh Islam
hendak menyerang negeri kaum muslimin, maka mereka mengutus mata-mata untuk
melihat keadaan dan mencari informasi kaum muslimin. Ketika mata-mata itu
berjalan di sebuah desa kaum muslimin, ia melihat 2 anak kecil tengah memegang
busur dan anak panah, dan salah satunya menangis. Ia pun mendekati anak itu dan
menanyai apa gerangan yang telah terjadi. Anak itu menjawab sembari menangis,”
Bidikan anak panahku tidak tepat sasaran.”
Lalu mata-mata itu berkata,” Jangan
bersedih. Ambillah anak panah yang lain, dan bidiklah sasaran itu dengan
tepat.”
Anak itu menjawab lagi dengan nada
marah,” Tapi musuh tidak akan memberikanku lagi untuk mengambil anak panah yang
lain, sehingga aku tidak akan dapat membidiknya lagi.”
Kemudian mata-mata itu kembali ke
kaumnya dan menceritakan apa yang teah dialaminya. Maka, mereka pun tahu bahwa
waktunya belum tepat untuk menyerang kaum muslimin.
Waktu berlalu sedemikian lama, dan
keadaan sudah berubah. Musuh kembali mengirim mata-mata kepada kaum muslimin.
Di tengah kota kaum muslimin,
mata-mata itu menemukan seorang pemuda berusia 20 tahun sedang menangis. Ketika
ditanyai si mata-mata, pemuda itu menjawab bahwa ia ditinggalkan oleh kekasih
yang amat dicintainya. Kekasihnya itu meninggalkannya dan menikah dengan
laki-laki lain.
Mata-mata itu pun kembali kepada
kaumnya, dan kaumnya pun gembira, karena inilah saat yang tepat untuk menyerang
kaum muslimin ketika mereka lemah tergantung pada kitab Rabbnya dan nabinya.
·
TERAPI
1.
Menikah
2.
Tekad
yang kuat
Obat
batin yang utama dan paling berhasil ialah memutus keinginan dengan memupus
harapan dan tekad yang kuat untuk mengalahkan hawa nafsu.
3.
Kemauan
yang kuat dan beranjak dari kehinaan
Yaitu
meninggalkan tempat-tempat yang hina & meninggalkan maksiat.
4.
Merontokkan
benih-benih cinta yang palsu
5.
Mengingat
aib orang yang dicintai
Kebanyakan
orang yang jatuh cinta hanya memandang kebaikan orang yang dicintainya itu
sehingga nampaklah pada matanya bahwa orang yang dicintainya itu sedemikian
sempurna. Menilai orang harus se-objektif mungkin, yaitu dengan melihat kedua
sisinya antara kebaikan dan kekurangannya, karena bagaimanapun manusia adalah
tempat khilaf dan salah. Yang sempurna hanyalah Allah SWT.
6. Membayangkan akibat
7. Memperbanyak dzikir dan doa.
·
TINGGAL SATU PINTU YANG BELUM KAMU TUTUP
Seorang Syeikh dari Bani Abdul Qais
mengatakan,” Aku mendengar mereka mengatakan bahwa seorang pria menggoda
seorang wanita, lalu wanita itu berkata,’ Kamu telah mendengar hadist dan
membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, Kamu lebih tahu.”
Pria itu mengatakan kepadanya,”
Tutuplah pintu-pintu istana!”
Wanita itu pun menutup pintu-pintu
tersebut.
Ketika pria itu mendekat kepadanya,
maka ia berkata,” Tersisa satu pintu yang belum aku tutup.”
Dia bertanya,” Pintu apa?”
Wanita itu menjawab,” Pintu yang
berada di antara kamu dengan Allah.”
Kemudian pria itu tidak jadi
merayunya. Ia menangisi segala dosanya.
Sumber: Dede Nurjanata. 2010.
Manajemen Cinta Orang-Orang Shaleh. Waringinrejo: Multazam.
Artikel di atas adalah sebagian isi
dari buku yang telah saya baca. Saya menyadari bahwasanya saya hanyalah orang
yang banyak kekurangan. Tapi, walaupun demikian, demi kalimat yang berbunyi “sampaikanlah walaupun
satu ayat”, saya ingin berbagi dengan pembaca semua disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar